Langsung ke konten utama

Langkahku Berpijak di Kota Tegal



Klaten - Yogyakarta - Bandung - Jakarta, dan Kini Tegal

Kali ini ku pijakkan langkah kakiku di Kota Tegal, Kenapa tegal? Why? kala itu kepala SDM salah satu instansi tempatku berkerja mengutarakan... Recha.. Kamu Tasik, Fanny kamu Tegal, dan Rous... Tegal...

Speechless, semua diluar dugaanku, semua  tak sama dengan yang aku harapkan, kenapa aku tegal? kenapa aku ditugaskan disini? aku kan masih kuliah di jakarta, dan akan capek jika aku harus pulang pergi Jakarta-Tegal sebulan sekali untuk kuliah, di weekday aku harus kerja dan di weekend aku masih harus kuliah dan antar kota, ya Tegal - Jakarta.



Akupun pulang.. sebenarnya bahagia karna sudah mendapatkan apa yang di harapkan bertahun tahun sebelumnya, yaitu kesempatan mengajar... diberikan kesempatan mengajar, bukan mengajar anak-anak lagi, bukan mengajar TPA seberti tahun-tahun sebelumnya yang pasti selalu di lakukan apalagi jika bertepatan dengan bulan ramadhan, kali ini aka mengajar sang mahaya siswa yaitu mahasiswa...



Beberapa hal itu aku pertimbangkan, begitu jauh jika harus pulang pergi Jakarta-Tegal dan harapan untuk mengajar sudah menjadi kenyataan... aku mengalahkan rasa egoku, aku mengalahkan rasa khawatir akan lelah jika harus dijalani, lelah, capek itu bisa istirahat namun kesempatan mengajar tidak bisa istirahat, mengajarkan, memberikan ilmu yang berguna bagi orang lain itu penting.



Dan akhirnya aku terima dengan ikhlas dan senang hati aku di Tegal.

Saat aku menuliskan cerita ini sudah satu tahun lamanya, 11 bulan lebih telah kujalani aktivitasku di tegal, bersama orang-orang baru fanny sahabat baikku yang kebetulan satu kos denganku, teman-teman baru yang ada di kampus, mahasiswa-mahasiswa yang beberapa masih manggil kak hehe, pokoknya ini udah mau genap setahun yaaa...

Dan di Kota Tegal aku sudah main ke berbagai tempat, saat ini tempat Favoritku adalah pantai karna deket, 10 menit juga sampai, di pantai ada sunset, ada ubur-ubur, ada banyak orang, terutama anak kecil yang suka mandi dan berenang, pokoknya bahagia banget... kebetulan tadi juga habis dari pantai, PAI namanya, kalo aku suka ngejanya P A I, tp katanya itu salah kata mbak kiki dan mbak diana PAI kak ros, ya bacanya di sambung hahha...

Alhamdulillah aku sudah merasakan bahagia hidup di Tegal, kalo mau pulang ke kampung halaman deket, kalo mau ke Jakarta juga deket hehe...

Terimakasih tegal atas satu tahunnya, aku bersyukur dapat dinggal di Kota ini, kota yang indah, ceweknya cantik-cantik, cowoknya juga ganteng ganteng hehe...
semoga jodohku di pertemukan di....
taratarataraaaaaaaaaaaaaaaaa....


Pantai Alam Indah Bagus Kan

- Rous -


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terimakasih Teruntuk Teman Yang Saat Ini Ada

Sejak 2 bulan lalu aku magang di salah satu kampus di Yogyakarta dan merekalah yang saat ini ada, Kuucapkan terimakasih teruntuk kalian, meski aka sadar betul bahwa teman itu selalu datang dan pergi, kuharapkan semoga kita selalu teringat dan terjaga. Thank You!

Kasih Sayang Orang Tua Sepanjang Masa

My Bapak N My Mamak... " Ya Alloh, Ampunilah dosa-dosaku, ampunilah dosa-dosa kedua orang tuaku, sayangilah mereka, sebagaimana mereka meyayangi kami sewaktu kecil" Aamiin. Doa itu yang selalu tertanam dalam hati dan terucap pada lisan, dengan banyak harapan Engkau akan mengabulkan. Dariku yang selalu meminta agar Bapak dan Ibu selalu diberikan kesehatan dan umur panjang meski belum banyak yang dapat ku berikan. Dad.. Mom.. Terimakasih telah membesarkan dan merawatku sejak kecil dengan besarnya perjuangan kalian. Pengorbanan yang telah kalian berikan tak dapat diragukan lagi. Semoga Bapak dan Mamak selalu diberi rahmat oleh Alloh SWT. aamiin.

Sahabatku Ndandut

Untuk saat ini, pelukan terhangatku hanya kamu yang kupanggil Ndut Ndandut seorang yang sangat jauh untuk 3 tahun yang lalu setelah 3 tahun sebelumnya saling mengisi waktu demi waktu. Benar dia adalah sahabatku Linda Dwi Saputri yang semua orang mengenalnya dengan Ndut Ndandut cewek mungil nan cerdas berbahasa jawa dan membuat hati pria bertekuk lutut dihadapannya. Yang telah membuat bangga diriku karena telah dijadikan salah satu sahabat intimewanya. 3 tahun sebelum 3 tahun kita terpisah oleh jarak dan waktu, pendidikanlah yang menuntut hal itu. Aku senang karena kita bisa kuliah meski bukan dari kalangan orang berada dan aku bersyukur karena hal itu dapat membuat bangga orangtua meski konsekuensinya adalah jarak yang membatasi sahabatku.